HAWA-NAFSU
QS. AN-NAAZI'AAT (79:40-41)
QS. AN-NAAZI'AAT (79:40-41)
wa-amaa man khaafa maqaama rabbihi wanahaa nnafsa 'ani lhawaa
[79:40] Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
fa-inna ljannata hiya lma/waa
[79:41] maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
Hawa dan nafsu adalah dua pengertian yang berbeda, kebiasaan orang menyamakan kedua istilah tersebut, yang benar adalah bahwa hawa bertolak belakang dengan nafsu.
Hawa adalah materi jiwa yang tersimpan pada paru-paru manusia, sedang nafsu berada pada darah manusia.
Hawa berupa syahwat dan ghodob, sedang nafsu terdiri dari nafsu lawamah, nafsu amarah, nafsu sufiyah, nafsu muthmainah dan nafsu uluhiyah.
Nafsu adalah keinginan-keinginan manusia akan kebutuhannya, sedang hawa keinginan lebih bahkan terkadang keinginan melebihan kebutuhannya, jadi hawa bertolak belakang dengan kebutuhan.
Sebagai contoh, seorang anak memecahkan gelas (barang pecah belah). Dalam hal ini sebenarnya kebutuhan orang tuanya hanya sekedar mengingatkan atau menegur anaknya agar hati-hati, tetapi karena hawa orang tuanya sampai memarahi anaknya diluar batas kebutuhannya misal sampai memukul dsb. Namanya juga barang pecah belah barang-barang yang bisa pecah karena sesuatu hal. Jadi dalam hal ini nafsu orang tua dipengaruhi hawa sampai memarahi anaknya diluar batas hanya karena gara-gara memecahkan gelas.
Nafsu Lawamah adalah nafsu keduniaan nafsu meterialistis merasa serba kurang dan ingin lebih, biasanya nafsu lawamah karena pengaruh unsur makanan yang pahit, pusat nafsu lawamah ada pada bagian perut sedang pintunya mulut, aura nya berwarna hitam.
Nafsu Amarah adalah nafsu keberanian, nafsu emotional, pengaruh dari makanan yang asin, pusatnya ada pada bagian hati (lever) pintunya telinga, maka umumnya kalau orang marah telinganya jadi merah, auranya berupa warna merah.
Nafsu Sufiyah adalah nafsu kebijaksanaan, nafsu sexual, nafsu birahi biasanya karena makanan yang asam, pusatnya di paru-paru pintunya hidung, berupa aura kuning.
Nafsu Muthmainah adalah nafsu keta’atan, ketenangan, pengaruh makanan manis, pusatnya di otak pintunya mata, berupa aura putih.
Nafsu Uluhiyah adalah nafsu Ketuhanan, dari unsur makanan gurih, pusatnya di jantung pintunya anggota badan, berupa aura hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar